Senin, 30 April 2012

Quran Android: Menikmati Kitab Suci dari Ponsel Android

Quran Android: Menikmati Kitab Suci dari Ponsel Android

Jeffrey Lang: Takjub dengan Alquran, Profesor Matematika itu Memeluk Islam

Senin, 30 April 2012, 06:32 WIB
vimeo.com
  
Jeffrey Lang: Takjub dengan Alquran, Profesor Matematika itu Memeluk Islam
Jeffrey Lang

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Devi Anggraini Oktavika

Sikap kritisnya terhadap logika keberadaan Tuhan membawanyanya pada atheisme di usia remaja. Namun, kekalahan logikanya oleh Alquran sepuluh tahun kemudian membimbing profesor Matematika ini pada Islam, agama yang pernah hadir dalam mimpinya.

                                                                          ***

"Ayah, apakah surga itu benar-benar ada?" Jeffrey Lang kecil bertanya kepada ayahnya saat berjalan-jalan bersama anjing peliharaannya di pantai, sekitar 50 tahun lalu.

Kini, Jeffrey adalah seorang profesor Matematika yang memperoleh gelar master dan doktor dari Purdue University, West Lafayette, Indiana pada 1981. Pertanyaan yang pernah dilontarkannya saat masih kanak-kanak itu kini terjawab sudah. Dosen dan peneliti di Universitas Kansas Amerika Serikat ini menemukannya dalam Islam, 32 tahun lalu.

Lahir pada 30 Januari 1954 di Bridgeport, Connecticut, Jeffrey dibesarkan di tengah keluarga dan lingkungan Katolik Roma. Selama 18 tahun pertama dalam hidupnya, ia belajar di sekolah-sekolah Katolik, di mana ia bertemu pendeta dan teman-teman dari latar belakang agama yang sama.

Hidup di lingkungan Katolik tak begitu saja menjadikan Jeffrey seorang pemeluk agama yang taat. Sikap kritis yang dimilikinya sejak kecil justru menjauhkannya dari agama keluarganya itu. Diskusi-diskusi yang dibangunnya dengan orang tua, pendeta sekolah, dan teman-teman sekolahnya tak pernah berhasil menjawab pertanyaannya tentang keberadaan Tuhan.

“Pada masa itu, aku sudah mulai banyak bertanya tentang nilai-nilai kehidupan, baik secara politik, sosial, maupun keagamaan. Aku bahkan sering bertengkar dengan banyak kalangan untuk memperdebatkan hal itu, termasuk dengan pemuka gereja Katolik,’’ tulisnya dalam salah satu buku tentang perjalanannya menemukan Islam.

Menjelang kelulusannya dari sekolah Notre Dam Boys High, saat usianya 18 tahun, Jeffrey merasa kebuntuan logika tentang Tuhan hanya menyisakan satu pilihan baginya; menjadi atheis. Sang ayah yang marah dengan pilihan Jeffrey berkata, "Tuhan akan membuatmu tertunduk, Jeffrey."

Ucapan ayahnya benar-benar terjadi. Jeffrey tertunduk dan bersimpuh di hadapan Tuhan pada suatu malam, dalam sebuah mimpi.

Dalam mimpinya, Jeffrey berada di dalam sebuah ruangan kecil yang tenang dan hening. “Tak ada perabot apapun, tidak juga hiasan apapun di dindingnya yang berwarna putih keabuan. Hanya ada karpet bermotif dengan warna dominan merah dan putih menutupi lantai ruangan,” katanya.

Jeffrey menambahkan, dirinya tak sendiri di dalam ruangan itu. Ia dan beberapa orang lainnya berada dalam beberapa barisan. “Aku ada di barisan ketiga. Tak ada perempuan di sana, hanya laki-laki. Kami semua duduk di atas tumit-tumit kami, menghadap sebuah jendela kecil yang membawa cahaya yang terang benderang ke dalam ruangan.”

Jeffrey merasa asing karena tak mengenal siapapun, namun melakukan gerakan ruku’ dan sujud bersama dan seirama. “Tenang sekali, seolah seluruh suara dimatikan,” katanya. Masih dalam mimpinya, di tengah keheningan itu, Jeffrey tersadar bahwa mereka dipimpin seseorang yang berdiri paling depan di bagian tengah ruangan. “Ia berada di sisi kiriku, tepat di tengah ruangan, terpisah dari barisan.”

“Aku hanya sempat melihatnya sekilas, pria itu memakai jubah panjang putih. Di kepalanya terdapat sebuah kain putih dengan motif merah. Saat itulah aku terbangun dari mimpiku.”

Mimpi itu berulang kali menghampiri Jeffrey di sepanjang 10 tahun kehidupan tanpa Tuhan yang dijalaninya. Karena sama sekali tak mengerti, Jeffrey mengabaikannya. Hanya saja, satu hal yang tak dilupakan Jeffrey, “Aku selalu merasa nyaman setiap terbangun dari mimpi aneh itu.”

                                                                       ***

Sepuluh tahun kemudian, di hari pertamanya mengajar di University of San Fransisco, Jeffrey bertemu seorang mahasiswa Muslim di kelas Matematika yang diampunya. Dalam rentang waktu yang cukup singkat, Jeffrey telah menjalin pertemanan dengan mahasiswa Muslim itu, juga keluarganya. Keduanya sering berbincang dan berdiskusi, namun tak pernah membahas soal agama.

Hingga pada suatu waktu, salah seorang keluarga mahasiswa Muslim itu memberi Jeffrey sebuah salinan Alquran. Karena tak sedang mencari agama, dan sebagai seorang ateis, Jeffrey membacanya dengan berbagai prasangka di otaknya.

Jeffrey pun segera terlibat dalam apa yang disebutnya pergulatan. “Alquran menyerangku secara langsung dan personal, mengkritik, mempermalukan, dan menantangku. Sejak awal, kitab itu menorehkan garis peperangan, dan aku berada di wilayah yang berseberangan,” katanya.

“Anda tidak bisa hanya membaca Alquran. Tidak akan bisa jika Anda melakukannya dengan serius. Pilihannya (ketika Anda membaca Alquran) adalah, pertama, Anda telah menyerah padanya atau, kedua, Anda menantangnya.”

Jeffrey kewalahan. Ia kebingungan. “Aku menderita kekalahan parah. Karena saat membacanya, sangat jelas kurasakan bahwa Penulisnya (Allah SWT) mengetahui tentangku lebih baik daripada aku mengenal diriku sendiri,” ujarnya takjub.

Ketakjuban itu bertambah. Ketika Jeffrey memunculkan pertanyaan dan sanggahan baru dalam otaknya setiap selesai membaca Alquran hingga bagian tertentu, ia segera memperoleh jawabannya saat meneruskan bacaannya. “Seolah Penulis kitab itu membaca pikiranku.”

“Alquran selalu berada jauh di depan pemikiranku. Ia menghapus rintangan yang telah kubangun bertahun-tahun lalu dan menjawab semua pertanyaanku,” katanya. Semakin keras ia mencoba melawan dengan sanggahan dan pertanyaan, semakin jelas ia memperoleh kekalahan dalam pergulatan itu. “Aku dituntun ke sebuah sudut di mana hanya ada satu pilihan.”

                                                                        ***

Tahun 1982, Jeffrey mendapati sejumlah kecil mahasiswa Muslim memanfaatkan sebuah ruangan kecil di basement gereja untuk shalat. Ia memberanikan diri mengunjungi tempat itu pada suatu hari. Setelah beberapa jam di ruangan kecil itu, Jeffrey keluar dengan sebuah identitas baru; Muslim.

Ia telah bersyahadat di sana, beberapa saat menjelang tengah hari. Memasuki waktu Dzuhur ia berbaur dan berdiri dalam barisan bersama para mahasiswa, dipimpin seorang bernama Ghassan. Jeffrey menunaikan shalat pertamanya.

Jeffrey terlarut dalam setiap gerakan shalat yang diikutinya. Saat menyelesaikan gerakan sujud dan melakukan duduk iftirasy, Jeffrey melihat ke arah depan dan melihat Ghassan. “Ia berada di sisi kiriku, di tengah-tengah di depan sana, di bawah jendela yang menghujani ruangan dengan cahaya. Ia terpisah dari barisan, mengenakan jubah putih, dengan selendang putih bermotif merah di kepalanya.”

“Mimpi itu!,” teriaknya dalam hati. Setelah berhasil meyakinkan dirinya bahwa ia tak sedang bermimpi, Jeffrey disergap rasa hangat yang mendamaikan hatinya.

Ia berlutut dengan kening menyentuh lantai. Bagian tertinggi raganya yang penuh dengan berbagai pengetahuan dan intelektualitas berada di titik terendah, dalam sebuah penyerahan total kepada Allah SWT. Pipi Jeffrey basah oleh air mata.
Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Devi Anggraini Oktavika

Selasa, 10 April 2012

40 amalan hari ini



1. Mulailah hari dengan shalat Subuh setelah mendirikan shalat nafilahnya. Ini berfungsi sebagai persiapan spiritual dan mencegah kemalasan dan kelesuan. Shalat nafilah ini berfungsi juga sebagai penambal setiap kekurangan dalam shalat wajib.
2. Bacalah tasbih az-Zahra segera setelah selesai shalat, juga setiap usai shalat wajib harian. Kemudian bacalah doa-doa khusus sebagaimana yang tercantum dalam Mafatih al-Jinan. Sedikitnya satu kali dalam hidupnya, seorang mukmin harus membaca doa ‘Ahd(sebuah doa janji setia kepada Imam Mahdi) setiap hari selama empat puluh hari berturut-turut. Bagaimanapun, adalah penting untuk tetap terjaga sampai matahari terbit, sebuah amalan yang mungkin menambah rezeki seseorang, dan membaca 100 ayat al-Quran selama waktu ini.
3. Bacalah isti’adzah, memohon perlindungan kepada Allah dari setan dan kejahatan-kejahatannya, di awal hari.
4. Berjanjilah pada dirimu sendiri, ketika engkau akan pergi bekerja atau bersekolah, untuk tidak melakukan dosa dan maksiat apa pun selama hari itu. Kemudian awasi dirimu sendiri secara cermat sepanjang hari, dan terakhir, evaluasilah amalanmu itu sebelum engkau tidur!
5. Ingatkan dirimu sendiri bahwa engkau pergi bekerja karena Allah, dengan tujuan mendapatkan kemandirian finansial.
6. Cobalah selalu untuk bersuci (wudhu, mandi) karena penyucian lahiriah menggiring pada penyucian batiniah. Perbaharuilah wudhu Anda ketika wudhu Anda batal.
7. Siapkanlah sedekah atau derma harian, sekalipun itu sesuatu yang kecil. Jika Anda tidak menemukan seseorang yang miskin di dekat Anda, Anda dapat menyimpan sedekah Anda itu sampai Anda menemukan orang yang tepat.
8. Ucapkan selamat tinggal kepada keluarga, mintalah mereka untuk berdoa demi keberhasilan Anda, memaafkan setiap kesalahan Anda, khususnya istri Anda. Nasehati mereka untuk menegakkan shalat wajib mereka pada awal waktu yang dianjurkan.
9. Jangan buang-buang waktu selama perjalanan menuju tempat kerja. Manfaatkan kaset yang berguna, atau walkman, bagi Anda untuk menjauhkan Anda dari kelalaian, khususnya ketika Anda bosan dan jenuh dengan membaca dan lebih suka menyimak. Mendengarkan bacaan al-Quran lebih dianjurkan jika Anda nyaman dengan itu. Jangan pernah mendengar hal-hal yang diharamkan seperti lagu atau nyanyian maksiat.
10. Pilihlah zikir tertentu untuk mengisi waktumu. Surah al-Ikhlas, zikir la ilaha illallah, dan Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa aali Muhammad adalah contoh-contoh bagus untuk dibaca berulang-ulang. Setelah beberapa waktu, Anda akan menemukan betapa konyolnya mengucapkan sesuatu yang tidak membawa manfaat apa pun baik di dunia ini maupun di akhirat!
11. Sediakanlah buku yang bermanfaat di tempat kerja Anda untuk dibaca pada waktu istirahat Anda. Pada prinsipnya, seorang mukmin harus senantiasa memiliki perpustakaan yang berharga dengan berbagai jenis buku di semua level, termasuk buku-buku perempuan dan anak-anak, guna mendorong dirinya dan yang lain untuk membaca.
12. Cobalah untuk tidak berbicara dengan lemah lembut, terutama dengan lawan jenis. Berbicara yang tak perlu dan bercanda adalah sarana-sarana untuk tenggelam pada problem-problem yang lebih berbahaya. Adalah bijak untuk merenungkan baik-buruknya pembicaraan kita sebelum kita membuka mulut. Jika baik, tentu akan mendapatkan ridha Allah dan jika tidak, maka Allah akan murka.
13. Bawalah selalu jadwal waktu shalat, yang memiliki posisi khusus di tengah-tengah kesibukan bisnis, untuk mendirikan shalat wajib pada awal waktunya, tak peduli betapa sibuknya Anda. Anda harus mengambil izin umum dari atasan Anda untuk selanjutnya guna mendirikan shalat pada waktunya. Perbaikilah mutu shalat Anda selain lamanya!
14. Beristigfarlah sebanyak 70 kali setelah shalat Asar agar Allah Swt mengampuni 700 dosa-dosa Anda! Bacalah Surah al-Qadar 10 kali, agar Anda mendapatkan ganjaran amal saleh setiap orang di hari itu! Beristigfar pada dasarnya merupakan perhatian utama dan terus menerus dari seorang mukmin, khususnya setelah berbuat suatu kesalahan. Istigfar setelah shalat Asar dan shalat malam adalah dua poin penting, yang terpisah 12 jam, yang menjadikan orang mukmin hidup dengan kesucian terus menerus.
15. Cobalah berkomunikasi dengan sesama saudaramu di waktu luang, bukan sekadar bersenang-senang, namun untuk mencapai tujuan komunikasi dengan orang mukmin dan membahagiakan hati-hati mereka.
16. Problem utama bergaul dengan orang-orang lalai adalah menggunjing dan menghina orang lain. Cobalah menghindari setiap pembicaraan yang berkaitan dengan orang lain. Mendengarkan gunjingan adalah bentuk lain dari menggunjing! Ingatlah ibarat-ibarat dalam al-Quran yang menilai perbuatan ini seperti memakan bangkai saudaramu sendiri. Alangkah jijiknya!
17. Masukilah rumah dengan senyum di wajah, tinggalkan ketegangan kerja, untuk menghindari kekecewaan istrimu yang menantimu dengan cinta dari pagi buta, menyiapkan makanan, dan kenyamanan berbagi denganmu.
18. Memandang makan siang sebagai jamuan Ilahi di mana Anda adalah tamu. Jangan lupakan adab-adab yang sama, seperti berada dalam keadaan suci (wudhu), memakan makanan halal, mengucapkan basmalah sebelum makan dan hamdalah sesudahnya, dan adab-adab (makan) lain yang terkait.
19. Memeriksa berita-berita penting dan program-program bermanfaat selama masa relaks, seperti sesudah makan. Adalah penting untuk berbagi perhatian dengan sesama Muslim, karena orang yang menghabiskan hari-harinya tanpa peduli pada urusan kaum Muslim, bukanlah Muslim sejati! Doa al-Faraj, tak syak lagi, adalah suatu cara untuk mempercepat kelapangan dan kebebasan umat ini.
20. Istirahat setelah makan siang amat dianjurkan guna melapangkan perut dan membantu pencernaan. Sementara itu, sibukkan pikiranmu dengan doa-doa diam atau dengan apa yang seharusnya engkau lakukan setelah bangun. Mengendalikan pikiran dan imajinasi adalah pintu besar yang terbuka menuju kesuksesan!
21. Cobalah belanja dan mengerjakan tugas-tugas luar di jam-jam ketika kepadatan pembeli dan berbaurnya lelaki–perempuan relatif sedikit. Hindarilah tempat-tempat belanja yang terkenal karena kepadatan pembelinya, terutama ketika engkau tidak punya kepentingan di dalamnya. Pasar adalah tempat yang paling dibenci oleh Allah dan orang-orang yang paling dibenci Allah adalah mereka yang pergi ke sana paling awal dan meninggalkannya paling akhir!
22. Buatlah program khusus untuk shalat magrib. Jangan pergi ke suatu tempat di mana engkau akan kehilangan shalat ini pada awal waktunya. Itu artinya suatu kerugian yang tak dapat diganti, tak peduli berapa banyak laba materi yang Anda peroleh!
23. Waktu sebelum magrib adalah waktu yang diberkati. Ambillah keuntungan dari seperempat jam terakhir untuk mengirim shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya. Selain itu, hendaknya Anda membaca isti’adzah 10 kali, dan tasbih-tasbih lain yang disunnahkan pada waktu ini.
24. Apabila Anda tidak berhasil dalam menunaikan shalat nawafil yang berjumlah 34 rakaat, sedikitnya Anda tunaikan shalat Ghufailah, antara Magrib dan Isya serta shalat sunnah wutairah (shalat sunnah dua rakaat yang ditunaikan sambil duduk) setelah Isya. Sebaiknya hadiri shalat berjamaah di mesjid di lingkungan Anda.
25. Apabila Anda mendapati diri Anda dalam kondisi ruhani yang baik setelah shalat, cobalah untuk terus mempertahankan kondisi ini sepanjang yang engkau bisa, baik di masjid ataupun di rumah. Karunia-karunia Ilahi seperti ini mungkin tak mudah untuk diulang sebagai sesuatu yang paling berharga dalam eksistensi. Jika setelah beberapa waktu Anda terbiasa hidup dalam kondisi-kondisi tersebut, Anda akan berada dalam keadaan perjalanan ruhani yang tidak pernah bisa dibandingkan dengan wisata di dunia materi.
26. Bersegeralah makan malam dan ringankanlah sehingga hal itu tidak mencegahmu dari bangun malam untuk mendirikan shalat tahajud.
27. Seyogianya Anda memiliki jadwal yang tersusun untuk bacaan-bacaan yang bermanfaat. Bacalah buku-buku menurut jadwal tersebut, selesaikanlah serangkaian studi di bidang akidah, tafsir al-Quran, sejarah atau hadis, di samping buku-buku profesional atau akademik Anda. Bacaan acak tidak akan meningkatkan kebudayaan Anda!
28. Sediakanlah waktu yang cukup untuk keluarga dan anak-anak Anda. Bimbinglah mereka pada kisah-kisah yang bermanfaat dan ingatkan mereka mengenai isu-isu keprihatinan seperti dampak buruk internet, TV, dan media massa lainnya. Anda dapat mengumpulkan keluarga Anda untuk membacakan sejumlah hukum-hukum Islam menurut ulama, yang Anda yakini, paling berilmu di masanya.
29. Jadwalkan satu atau lebih dalam seminggu untuk menemani keluarga ke sebuah kebun, taman, atau sejenisnya untuk menghibur mereka. Cobalah bergembira dan bersikap lembut. Hindarilah segala jenis gangguan. Jangan bawa keluarga ke tempat-tempat meragukan yang mereka berkemungkinan melihat hal-hal yang haram. Hindari juga mengunjungi tempat-tempat makan yang meragukan, yang mungkin menjual kepada Anda makanan yang tidak-halal sebagai halal!
30. Begitu banyak kehidupan kita yang hilang di depan televisi, melihat segala sesuatu yang entah itu baik ataukah buruk! Sebagaimana orang mukmin itu waspada dengan apa yang ia makan, demikian pula hendaknya ia waspada terhadap apa yang ia lihat. Kelak, kita akan dimintai pertanggungjawaban tentang segala sesuatu yang sia-sia yang kita lihat dan tentu saja hal-hal yang haram. Anda harus yakin bahwa televisi bukanlah sumber penyimpangan bagi keluarga Anda ketika Anda jauh dari rumah, dengan menggunakan kode-kode perlindungan. Jauhilah internet jika ada kemungkinan jatuh ke dalam perbuatan haram, khususnya ketika Anda sendiri, di tengah malam, atau ketika hasrat-hasrat Anda terbangkitkan.
31. Cobalah menjadikan keluarga mengunjungi tempat-tempat yang bermanfaat. Hindarilah pergi ke tempat-tempat yang bercampur atau rumah orang-orang yang lalai. Apabila Anda memang harus melakukannya—karena sejumlah alasan sosial—kerjakanlah secara cermat dan cepat, sehingga niat baik Anda tidak akan berujung pada perbuatan haram! Berhati-hatilah untuk mengasingkan perempuan dan laki-laki selama kunjungan-kunjungan tersebut, sebagaimana dikatakan oleh Ahlulbait as.
32. Cobalah untuk tidur lebih awal, kecuali apabila Anda tidak dapat tidur, karena jika tidak, mungkin Anda diganggu dengan delusi-delusi dan pikiran-pikiran buruk. Mungkin saja bahwa beberapa jenis pemikiran mendorong Anda kepada perbuatan-perbuatan terlarang, entah di tempat tidur ataukah setelah bangun.
33. Sebelum tidur, ada beberapa amalan sunnah untuk dilakukan seperti membaca tasbih az-Zahra, membaca Surah al-Ikhlas 3 kali, ayat terakhir Surah al-Kahfi agar Anda dapat terjaga untuk shalat malam—dengan menyiapkan alarm tentu lebih baik—tidur dalam keadaan wudhu, beristigfar, tidur dalam posisi tubuh bertumpu ke bagian kanan seraya menghadap kiblat, dan seterusnya.
34. Jam-jam tidur hendaknya dikontrol, karena orang pada umumnya tidur lebih dari yang dibutuhkan mereka, khususnya pada akhir pecah dan masa liburan!
35. Shalat tahajud adalah salah satu ibadah paling penting. Bangunkanlah istri Anda, anggota keluarga, untuk shalat tahajud. Jika Anda tidak dapat menunaikannya secara sempurna, hendaknya tidak ketinggalan dua rakaat shalat syafa dan satu rakaat witir sebelum fajar. Bahkan jika Anda ketinggalan dua shalat ini, maka tebuslah dengan pada siang harinya untuk menunjukkan tekad Anda kepada Allah Swt dalam mendekatkan diri kepada-Nya.
36. Memelihara silaturahim tidak berarti mengunjungi mereka. Jika ada pengaruh keagamaan yang negatif di antara mereka, lebih baik menanyakan tentang mereka melalui telepon.
37. Hal yang disunnahkan dalam agama adalah menjaga kesehatan. Cobalah untuk memiliki program olahraga yang cocok, tanpa perlu pergi ke tempat yang meragukan secara syar’i. Dianjurkan memiliki program semacam itu di rumah, seraya mendengarkan sesuatu yang mengingatkan Anda tentang Allah Swt.
38. Selayaknya Anda memiliki program khusus untuk malam dan hari Jumat, membaca shalawat atas Muhammad dan keluarganya, bermunajat, mengunjungi yang sakit, menziarahi kuburan orang mukmin, dan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat lainnya. Doa Kumail juga menjadi ciri utama pada malam Jumat, sementara doa Nudbah atau mandi di hari Jumat adalah ciri utama ibadah di hari Jumat.
39. Masa-masa amalan khusus sepatutnya disiapkan untuk selanjutnya, dengan merujuk pada buku-buku yang terkait dalam hal ini. Adalah penting untuk mendirikan shalat hari pertama di bulan Hijriah, untuk mendapatkan keamanan di sepanjang bulan itu. Caranya, pada rakaat pertama membaca Surah Fatihah sekali diikuti al-Ikhlas 30 kali, dan pada rakaat kedua membaca Fatihah sekali diteruskan dengan membaca al-Qadar 30 kali. Selanjutnya berdoa dengan doa yang disunnahkan dan bersedekah untuk bulan itu.
40. Sangatlah penting bagi kaum Muslim taat untuk mencurahkan waktu guna mengingat tragedi-tragedi yang menimpa keluarga suci Nabi Muhammad saw. Muslim yang taat selayaknya mengingat musibah yang menimpa Imam Husain dan keluarganya, sekalipun sekali dalam seminggu. Apabila tidak mungkin baginya menghadiri ceramah umum, maka momen ini dapat diperoleh melalui rekaman-rekaman dan barangkali ia akan mampu mendapatkan suatu pemahaman ihwal peristiwa tersebut. Penting juga untuk tidak mengabaikan ziarah kepada Imam Husain pada malam Jumat. Ini merupakan salah satu kesempatan untuk keberhasilan, sekalipun dari jauh.[]
(Sumber: www.duas.org dengan diedit seperlunya)

Di Balik Amalan yang Sedikit Namun Kontinu | Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat | Rumaysho.Com

Di Balik Amalan yang Sedikit Namun Kontinu | Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat | Rumaysho.Com

Mengungkapkan Rahasia Tidur Manusia dan Shalat Tahajud


MajalahAsik.com Umumnya orang beranggapan bahwa tidur malam yang baik memerlukan waktu sekitar enam hingga delapan jam sehari. Tetapi ketahuilah bahwasanya pendapat ini ditentang oleh para saintis barat seperti dr Ray Meddis, seorang Profesor di Department of Human Sciences, England University of Technology yang mengatakan bahwa manusia sebenarnya hanya perlu tidur malam selama TIGA JAM.
Waktu tidur bisa dibagi kedalam dua bagian yaitu tidur ayam dan tidur lelap. Mimpi biasanya terjadi pada tidur lelap (deep sleep). Manusia perlu berlatih untuk bisa tidur lelap karena tidur ayam adalah masa berangan-angan yang sebenarnya hanya membuang waktu saja. Tidur yang sebenarnya ialah ketika tidur lelap dengan mengacu pada kajian saintis barat yaitu cukup selama TIGA JAM.
Kita merasakan bahwa tidur malam kita selalu tidak cukup. Ini disebabkan karena kita tidak terlatih atau mengikuti aturan yang benar ketika kita tidur. Apabila seseorang atlit (atlet lari,misalnya) ketika hendak mengikuti lomba lari maka dia akan berlatih mungkin sekitar setahun sebelum perlombaan itu dimulai. Dengan demikian dia berharap bisa menjadi juara. Demikian juga dengan kita, harus melatih diri kita tidur sesuai aturan yang baik
Menurut kajian ahli pengobatan barat, sebelum kita pergi tidur, pertama-tama kita akan merasa mengantuk (drowsiness) di mana suhu badan kita akan menurun. Dengan mengatur waktu tidur dan menggunakan termometer kita bisa melatih diri kita untuk tidur bila perlu. Tidur yang teratur dapat mengefektifkan waktu kita terutama untuk beribadah di malam hari serta untuk mengerjakan hal lainnya. Di dalam Al-Quran disebutkan ada segolongan manusia yang masuk surga karena ibadah malamnya dengan mengurangi waktu tidur malamnya.
Firman Allah dalam Al-Quran yang bermaksud :
“sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (Surah Az-Zariat ayat 15-18)
Rasulullah SAW telah memberikan contoh yang baik bagaimana tidur yang benar lengkap dengan doa-doanya. Sebagai ringakasan mungkin kita bisa latihan untuk tidur malam seperti :
  1. Makan malam sedikit saja cukup sekedar supaya tidak lapar. Jika kita makan malam yang banyak maka akan menyebabkan kita cepat mengantuk dan susah bangun dari tidur
  2. Tunaikan Sholat Isya’ sebelum tidur.
  3. Bersihkan tempat tidur seperti seprei, bantal,kasur dan lain-lain dari kotoran.
  4. Amalkan doa-doa sebelum dan sesudah tidur seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
  5. Kurangi waktu tidur dari delapan jam sehari menjadi tujuh jam sehari untuk bulan pertama latihan; pada bulan kedua kurangi waktu tidur malam menjadi enam jam sehari, seterusnya pada bulan ketiga menjadi lima jam sehingga kita bisa tidur untuk waktu tiga jam saja.
Cara bangun tidur juga ada hal perlu diikuti untuk menjaga kesehatan dan menghindarkan diri dari pelbagai penyakit. Umpamanya kita yang suka bangun tidur terus langsung melompat dari tidurnya maka beresiko terkena penyakit jantung dan bisa menyebabkan meninggal. Demikian menurut pendapat seorang doktor dari china – dr Huang Guoxiong dari Badan Pengobatan Lioning.
Pendapat Ahli Sastra Barat
Ada juga ahli sastra barat yang menceritakan mengenai pentingnya mengurangi tidur untuk mencapai kinerja yang baik. Bila ditanya apakah rahasia kesuksesan mereka? Mereka menjawab: ” the woods are lovely, dark and deep but i have promises to keep and miles to go before i sleep.” maksudnya ” taman itu indah, gelap dan tebal tetapi saya mempunyai aturan yang harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum saya tidur.”
“the heights by great men reached and kept were not attained by sudden fight. But while their companions sleep were toiling upwards in the night.” – Longfellow maksudnya ” pencapaian kerja yang tinggi oleh orang-orang ternama/sukses tidak didapati serta merta tetapi mereka bekerja keras sehingga larut malam pada waktu teman-temannya/yang lain sedang nyenyak tidur.” ini jelas menunjukkan mereka meminimalkan waktu tidur untuk mencapai kesuksesan dalam hidup mereka.
Rahasia Sholat Tahajud
Sekarang kita kembali kepada perbincangan tentang Sholat Tahajud. Apakah kebaikan dan kelebihan yang kita peroleh dari mengerjakan sholat tahajud sementara yang lain sedang nyenyak tidur!?
Dari sisi logis, mungkin kita tidak mengerti bahwa perintah Allah itu mendatangkan kebaikan. Sesungguhnya Sholat Tahajud meneguhkan iman kita, jiwa kita, mental kita untuk menghadapi masalah hidup duniawi dan lain-lain.
Kemudian dari sisi sains pengobatan, kita akan menyedot oksigen di atmosfer bumi sekitar jam tiga pagi hingga terbit matahari dan menggerakkan otot-otot di dalam badan kita yang akan menyegarkan badan dan melancarkan aliran darah ditubuh kita.
Kedua hal tersebut, yaitu oksigen dan gerakan otot sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Oksigen akan hilang dari atmosfer bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi. Hanya manusia yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut.
Coba kita kaji pergerakan otot-otot kita ketika sholat. Secara kasar, pertama kita berdiri tegak (qiyam) kemudian mengangkat kedua tangan bertakbir dan meletakkan tangan di atas dada – kita telah membesarkan rongga dada kita sehingga paru-paru akan terasa lapang serta menggerakkan otot di kedua belah tangan.
Ketika ruku’ dengan badan membungkuk ke depan dan kedua tangan di atas kepala lutut dan punggung mendatar (parallel to the ground) sekaligus menggerakkan ruas-ruas tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan tulang tungkai.
Ketika sujud, seluruh berat badan tertumpu sepenuhnya di atas otot-otot kedua tangan, kaki. Dada, perut, punggung, leher dan otot-otot kaki. Lihat saja pada waktu sujud ini berapa banyak otot dan persendian yang kita gerakkan.
Setelah itu kita bangkit dari sujud. Kita duduk, kemudian kita sujud lagi dan sesudah itu kita berdiri kembali. Dalam gerakan badan kali ini secara automatik kita telah menggerakkan sejumlah besar otot-otot di dada , bahu, lengan, perut, punggung, paha, kaki bagian bawah dan otot-otot lainnya. Selain itu kita juga melakukan dua jenis duduk – pertama duduk antara dua sujud dan kedua duduk tahiyat. Kedua jenis duduk ini menggerakkan tumit , pangkal paha, selangkangan, jari-jari kaki dan lain-lain.
Ketika kita memberi salam, kita menggerakkan otot-otot leher tengkuk dan lain-lain.
Kalau kita lihat dari dua hal di atas yaitu menghirup oksigen yang istimewa dan gerakan otot-otot yang semuanya itu sudah tentu akan menyehatkan tubuh kita. Sholat Tahajud bisa juga menjauhkan penyakit pinggang yang selalu menyerang orang yang banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam.
“dan pada sebagian malam hari bersembahyang Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”(QS Al-Isra’; 79)
“sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam surga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.”(QS Az-Zariat; 15-18)
“Dan pada sebagian malam bertahajudlah sebagai tambahan ibadah bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji “. (QS Al Isra’; 79).
“Orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”. (QS Ali ‘Imran; 17).
Mengapa Allah menyuruh kita bangun di tengah malam untuk melaksanakan Shalat Tahajud? Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang bertahajud di tengah malam akan diangkat Allah ke tempat yang terpuji?
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri kepada Allah SWT, penghapus dosa dan pengusir penyakit dari dalam tubuh”. (HR at-Tirmidzi).
Beberapa Data Ilmiah Tahajud:
1. Dr. Abdul Hamid Diyab dan Dr. Ah Qurquz mengatakan,Shalat malam dapat meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh terhadap berbagai penyakit yang menyerang jantung, otak dan organ-organ tubuh yang lain. Karena orang yang bangun tidur malam hari, berarti menghentikan kebiasaan tidur dan ketenangan terlalu lama yang merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Aktifitas Shalat malam, untuk menghadap Allah Sang Pencipta, akan menenangkan hati dari segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang dialami.
2. Bangun malam dapat menjadikan tubuh bugar dan bersemangat, serta terhindar dari penyakit punggung pada usia tua. Dalam salah satu penelitian medis terbukti bahwa orang-orang yang terbiasa Shalat malam relatif lebih aman dari serangan penyakit pada tulang punggung dari pada orang-orang yang tidak shalat malam.
3. Shalat Tahajud memiliki kandungan aspek meditasi dan relaksasi yang cukup besar,dan memiliki pengaruh terhadap kejiwaan yang dapat digunakan sebagai strategi penanggulangan adaptif pereda stres. Sebagaimana juga dijelaskan Dr.M.Soleh bahwa stres punya pengaruh yang besar terhadap ketahanan tubuh seseorang. Dan stres, baik fisik maupun psikis menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan tubuh (hormon) cukup banyak dan penguapan dari tubuh yang lebih cepat.
4. Dalam bidang bio-teknologi, Shalat Tahajud dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan respon ketahanan tubuh dan menghilangkan rasa nyeri pasien yang terkena penyakit kanker. Dalam bidang ini pula Shalat Tahajud dapat meningkatkan respons emosional positif yang efektif dalam menegakkan anastesis pra bedah.
5.Shalat Tahajud yang dikerjakan dengan penuh kesungguhan, khusuk, tepat, ikhlas dan kontinyu diyakini dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif. Dan respons emosi positif (positive thinking) dapat menghindarkan reaksi stres.
Mengapa harus tengah malam?
Kata Tahajud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata Tahajud dipahami al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan Shalat. Shalat ini juga dinamakan Shalat lail/Shalat malam, karena dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur. Apa rahasia bangun di tengah malam untuk Shalat Tahajud?
Hal ini telah dijawab Allah pada QS Al-Muzzammil; 6-7, yang artinya kira-kira:
“Sesungguhnya bangun diwaktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.
Dari ayat tersebut ada dua hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Apalagi Shalat Tahajud adalah Shalat sunnah, Insya Allah orang yang melaksanakan shalat sunnah adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas dan motivasi yang kuat. Lain halnya dengan Shalat wajib, tidak jarang kita melaksanakan Shalat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”. Shalat Tahajud dilakukan harus setelah tidur, meskipun sejenak.
Apa manfaatnya?. Rasulullah SAW sangat memperhatikan hak-hak yang harus didapat tubuh kita. Bahkan ditegaskan bahwa kita wajib memenuhi hak-hak yang harus diperoleh tubuh kita dan di antaranya adalah hak untuk tidur.
Sabda Rasulullah: “Puasa dan berbukalah, Shalat dan tidurlah karena sesungguhnya tubuhmu punya hak yang harus kau penuhi dan sesungguhnya matamu punya hak yang harus kau penuhi dan istrimu (pasanganmu) punya hak yang harus kau penuhi”. (HR. Al-Bukhari)
Tidur adalah keadaan istirahat alami pada berbagai makhluk hidup, termasuk manusia. Pada manusia, tidur adalah penting untuk kesehatan. Tanda-tanda kehidupan seperti kesadaran, denyut jantung dan frekuensi pernafasan mengalami perubahan, yaitu mengalami penurunan atau perlambatan. Dalam tidur normal biasanya fungsi saraf motorik dan saraf sensorik untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan sistem saraf pusat akan diblokade/dihambat, sehingga pada saat tidur cenderung untuk tidak bergerak dan daya tanggap berkurang.
Saat bangun tidur pasti pikiran kita lebih terang. Bayangkan dalam 1 hari, jantung kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus/kapiler dan juga pembuluh vena. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali dan mengoperasikan 14 miliar sel otak. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan, karena terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Sangatlah tepat jika Allah berkehendak agar Shalat Tahajud dikerjakan setelah tidur. Dengan pikiran yang segar akan membantu kita lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca. Berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 01:00 – 04:00 (sepertiga malam terakhir), secara umum akan lebih baik.
Ini dapat kita buktikan ketika melakukan komunikasi lewat ponsel di waktu tengah malam atau berselancar mengarungi dunia maya lewat internet, kekuatan sinyal yang dipancarkan akan lebih kuat, jelas dan cepat. Komunikasi kita dengan Allah saat Tahajud, kira-kira dapatlah dianalogikan demikian. Disaat manusia terlelap tidur diselimuti mimpi, kita mampu berkomunikasi dengan Sang Khalik dalam keadaan pikiran tenang dan fisik yang segar, tentulah “komunikasi” akan terjadi dengan “sinyal” yang kuat dan jernih. Dan komunikasi yang kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi.
Meditasi dan Tahajud
Meditasi berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya. John Kehoe, penulis buku terlaris “Mind Power” pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk-pikuk dunia, kemudian menyepi di dalam hutan untuk melakukan meditasi. Hal ini dia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapisan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.
Tahajud dan Hormon Stres
Prof. Dr. Muhammad Sholeh, dari Surabaya, telah membuktikan satu dari sekian banyak ilmu yang terkandung di dalam Al-Quran secara ilmiah menurut Ilmu Kedokteran melalui penelitian disertasi dalam bidang Ilmu Kedokteran pada program pascasarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Shalat Tahajud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”.
Beliau menyimpulkan, jika melakukan Shalat Tahajud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusuk niscaya (dengan seijin Allah SWT) akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker. Penelitian ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup menjalankan shalat Tahajud selama 1 bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan shalat Tahajud selama 2 bulan. Shalat Tahajud dimulai pukul 02.00 – 03.00 sebanyak 11 rakaat, dengan dua rakaat sebanyak 4 kali dan ditutup shalat witir sebanyak 3 rakaat. Dan selanjutnya, hormone kortisol (hormon stres) dari 19 siswa tersebut diperiksa di 3 laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia dan Klinika).
Kadar kortisol siswa yang shalat Tahajud dengan rutin berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan Shalat Tahajud. Mereka yang Shalat Tahajud memiliki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil. Hormon kortisol adalah salah satu hormon stres. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stres. Dengan kadar hormon yang tinggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi dan daya ingat kurang baik.
Dengan Shalat Tahajud yang dilakukan secara rutin, ikhlas dan khusuk akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga akan memiliki persepsi dan motivasi yang positif serta akan terhindar dari stres. Mungkinkah itu maksud firman Allah pada QS Al-Isra’; 79 di atas tentang diangkatnya para pelaksana Shalat Tahajud ke tempat yang terpuji? Allahu’alam (Allah yang paling tahu).
Semoga bermanfaat :)